Sabtu, 05 Juni 2010

KAS

KAS adalah uang tunai (kertas maupun logam) yang ada di perusahaan, atau simpanan di bank yang dapat diambil setiap saat, atau bentuk pembayaran lainnya seperti cek yang mempunyai sifat dapat diuangkan atau ditukar dengan uang setiap saat.

Dalam neraca, KAS merupakan aktiva yang paling lancar (likuid), dalam arti paling sering berubah jumlahnya karena hampir setiap transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas. Mengingat KAS mempunyai sifat yang sangat likuid, maka sangatlah penting untuk dilakukan pengendalian intern terhadap kas, di antaranya dengan menerapkan sistem kas kecil dan penggunaan bank dalam transaksi-transaksi perusahaan.

Kas Kecil dan Metode Pencatatannya
kas kecil adalah kas di perusahaan yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek. Contohnya, pengeluaran untuk biaya pos dan telegram, berlangganan surat kabar atau majalah, biaya listrik/air/telepon, biaya angkut, dan sebagainya.

Kas kecil dipercayakan kepada ‘Kasir Kas Kecil’ yang bertanggung jawab terhadap pembayaran-pembayaran dengan menggunakan kas kecil. Pengisian kembali dan penambahan jumlah kas kecil dapat dilakukan setiap periode tertentu, misalnya setiap minggu, setengah bulan sekali, atau setiap bulan bergantung pada kebutuhan perusahaan.

Ada dua metode yang dapat digunakan perusahaan sehubungan dengan pengelolaan kas dengan menggunakan kas kecil, yaitu metode tetap (imprest) dan metode fluktuasi (fluctuation).

Sistem Dana Tetap (Imprest Fund System)
Pada sistem ini, rekening kas kecil selalu menunjukkan jumlah tetap, yaitu sebesar yang telah ditetapkan oleh manajemen perusahaan. Pada saat mengeluarkan kas kecil untuk membayar biaya-biaya yang diperlukan, kasir kas kecil cukup mengumpulkan bukti-bukti pengeluarannya dan tidak perlu melakukan pencatatan. Pencatatan pengeluaran dilakukan pada saat pengisian kembali kas kecil, dan yang melakukan adalah bagian pencatatan.

Apabila jumlah kas kecil tinggal sedikit, kasir akan meminta pengisian kembali kas kecilnya pada bagian keuangan perusahaan sebesar jumlah yang sudah dibayarkan dari kas kecil. Dengan cara ini jumlah uang dalam kas kecil akan kembali seperti semula.
Pada waktu meminta pengisian kembali kas kecil, kasir akan menyerahkan bukti-bukti pengeluaran dan menerima uang sebesar pengeluaran yang sudah dibayarkan. Pengisian kembali ini dicatat dengan mendebit rekening yang sesuai untuk masing-masing pengeluaran yang pada dasarnya adalah bukti-bukti pengeluaran dan kreditnya adalah kas.

Berikut adalah jurnal yang diperlukan sehubungan dengan pencatatan kas kecil dengan sistem dana tetap, yaitu:
Mencatat pembentukan kas kecil

Kas kecil              xxx
    Kas                         xxx

Mencatat pengeluaran kas kecil
Tidak ada jurnal …

Mencatat pengisian kembali kas kecil

Biaya                    xxx
    Kas                         xxx

Contoh 1:
Pada tanggal 1 Desember 2004, PT. X membentuk kas kecil sebesar Rp 100.000. Pengeluaran kas kecil sampai dengan tanggal 19 Desember 2004 adalah sebagai berikut:

Biaya angkut                Rp    15.000
Listrik                                   17.000
Telpon                                  28.000
Bahan pembantu kantor        30.000

Pada tanggal 19 Desember 2004, dilakukan pengisian kembali kas kecil dan mulai tanggal 20 – 31 Desember 2004 rincian kas kecil adalah sebagai berikut:

Biaya kirim penjualan            Rp 25.400
Langganan surat kabar                 4.750
Biaya rapat                                 30.850
Biaya cetak formulir                    19.000

Transaksi-transaksi di atas akan dicatat dalam buku jurnal sebagai berikut:

01 Desember:  Mencatat pembentukan kas kecil
   
Kas kecil                100.000
    Kas                                 100.000

19 Desember:  Mencatat pengisian kembali kas kecil

Biaya angkut                         15.000
Listrik                                   17.000
Telpon                                  28.000
Bahan pembantu kantor        30.000
       Kas                                          90.000


Jika pada tanggal 31 Desember dilakukan pengisian kembali kas kecil, maka jurnalnya adalah:

Biaya kirim penjualan        25.400
Langganan surat kaba         4.750
Biaya rapat                        30.850
Biaya cetak formulir           19.000
    Kas                                          80.000

Jika pada tanggal 31 Desember tidak dilakukan pengisian kembali kas kecil, maka jurnal penyesuaian yang dilakukan bagian pencatatan adalah:

Biaya kirim penjualan           25.400
Langganan surat kabar          4.750
Biaya rapat                          30.850
Biaya cetak formulir             19.000
    Kas kecil                                   80.000

       
Sistem Dana Tidak Tetap (Fluctuation Fund System)

Dalam sistem ini, pembentukan kas kecil dilakukan dengan cara yang sama seperti dalam sistem imprest. Perbedaannya adalah (1) dalam sistem fluktuasi, saldo rekening kas kecil tidak tetap atau berfluktuasi sesuai dengan jumlah penerimaan atau pengisian kembali kas kecil; dan (2) kalau dalam sistem imprest pencatatan terhadap pengeluaran-pengeluaran kas kecil baru dilakukan pada saat pengisian kembali, sedangkan dalam sistem fluktuasi pencatatan dilakukan setiap kali terjadi pengeluaran uang dari kas kecil. Jadi, buku pengeluaran kas kecil dalam sistem fluktuasi mempunyai fungsi sebagai buku jurnal dan menjadi dasar untuk pembukuan ke rekening-rekening buku besar.

PT. ABC melakukan pengisian kembali kas kecilnya pada tanggal 1 April 2000.

Diminta:
Buatlah jurnal yang diperlukan sehubungan dengan kas kecil selama bulan Maret 2000, apabila:
a. PT. ABC menggunakan sistem imprest
b. PT. ABC menggunakan sistem fluktuasi dan pengisian kembali kas kecil sebesar Rp 97.000.
Berikut adalah jurnal yang diperlukan sehubungan dengan pencatatan kas kecil dengan sistem fluktuasi, yaitu:
Mencatat pembentukan kas kecil

Kas kecil                xxx
    Kas                         xxx
Mencatat pengeluaran kas kecil

Biaya                    xxx
    Kas kecil                xxx
Mencatat pengisian kembali kas kecil

Kas kecil                xxx
    Kas                          xxx

Contoh 2:
Pada tanggal 1 Desember 2004, PT. X membentuk kas kecil sebesar Rp 100.000. Pengeluaran-pengeluaran kas kecil yang terjadi selama Desember 2004 adalah sebagai berikut:

02 Desember    Membayar langganan surat kabar             Rp      7.200
03 Desember     Membayar biaya angkut pembelian bahan        45.000
07 Desember     Membeli buku-buku, tinta dan lain-lain             17.800
09 Desember     Membayar rekening listrik                                14.000

Pada tanggal 10 Desember 2004, dilakukan pengisian kembali kas kecil sebesar Rp 75.000.

Transaksi-transaksi di atas akan dicatat dalam buku jurnal sebagai berikut:

01 Desember:  Mencatat pembentukan kas kecil
   
Kas kecil            100.000
    Kas                            100.000

02 Desember :  Mencatat pengeluaran kas kecil
   
Surat kabar          7.200
    Kas kecil                  7.200

03
Biaya angkut pembelian bahan    45.000
    Kas kecil                                          45.000

07
Biaya supplies kantor        17.800
    Kas kecil                                17.800

09   
Biaya listrik                      14.000
    Kas kecil                               14.000

10 Desember:  Mencatat pengisian kembali kas kecil

Kas kecil            75.000
    Kas                           75.000

Tambahan:
Apabila terjadi selisih antara catatan kas kecil dengan jumlah uang yang sebenarnya.
- Apabila terjadi selisih kurang, maka dicatat sebagai kerugian kas

Kerugian kas        xxx
        Kas kecil            xxx

- Apabila terjadi selisih lebih, maka dicatat sebagai keuntungan
- Apabila kelebihan/kekurangan yang terjadi tidak material, maka tidak perlu membuat jurnal. Cukup dicatat saja sebagai cadangan (pembulatan) pada selisih-selisih berikutnya.
 Terutama pada sistem imprest, apabila terjadi penambahan jumlah kas kecil dari Rp 100.000 menjadi Rp 250.000, maka jurnal untuk penambahan jumlah kas ini adalah:

Kas kecil            150.000
    Kas                            150.000
sehingga apabila dijumlahkan dengan jumlah kas kecil yang biasanya, yaitu Rp 100.000 akan menjadi Rp 250.000

Dari 2 sistem pencatatan kas kecil yang ada, perusahaan bisa memilih metode mana yang sesuai dengan kondisi perusahaan. Akan tetapi, sistem imprest dianggap memiliki internal control yang lebih baik karena nilainya yang selalu tetap pada setiap periode sehingga memudahkan untuk dilakukan pengendalian dan pengecekan keluar masuknya uang.

1 komentar: