Senin, 24 Januari 2011

Lembaga Ekonomi Baitul Mal

Baitul mal merupakan penyimpanan harta negara, yang bertugas untuk mencatat pemasukan keuangan negara, dari berbagai sumbernya, dan mencatat pengeluarannya seperti membayar gaji pegawai baik melitir maupun sipil dan pembiayaan negara lain. Baitul mal dari segi tugasnya mirip dengan Kas  Pembendaharaan negara dimasa akan sekarang, dimana semua hak kekayaan negara disimpan dan semua semacam pembiayaan negara dikeluarkan. Sumber-sumber pemasukan keuangan negara diantaranya, zakat, kharaj, jizyah, usyur, fa’i dan seperlima jumlah ghanimah.

1. Zakat
Zakat dapat diartikan dengan “tumbuh dan tambah” dan menurut syariah ialah hak yang wajib pada harta kekayaan”. Alim ulama bersepakat bahwa zakat adalah wajib karena itulah para sahabat menyetujui untuk memerangi orang-orang yang enggan mengeluarkan zakat. Dan barang siapa yang mengingkarinya dianggap telah kafir terhadap ajaran islam., pemerintah berhak untuk mengambil alih harta bendanya sejumlah zakat yang belum dibayarnya dan dikenakan hukum ta’zir. Zakat diwajibkan atas tiap muslimlaki-laki dan perempuan apabila telah mencapai nisabnya diluar dari jumlah hutang-hutangnya dan sampai haul, baik dia berakal ataupun tidak. Zakat tidak terhapus karena meninggalnya pemilik, namun imam Imam Abu Hanifah  berpendapat dengan meninggalnya pemilik kewajiban membayar zakat juga terhapus, terkecuali adanya wasiat dari pemilikny: pada waktu itu itu dikeluarkan dari sepertiga harta peninggalannya. Macam-macam zakat tersebut sebagai berikut:

a. Zakat ternak
Ternak ini meliputi onta, sapi, kerbau dan kambing atau biri-biri yang diatur menurut nisab dan haulnya yang berlaku masing-masing.

b. Zakat tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan
Setipa yang dikeluarkan dihasilkan dari tanah yang basah maupun yang kering zakatnya sepersepuluh kalau tidak diairi dengan memakai pembiayaan, tetapi apabila pengairannya memerlukan pembiayaan zakanya hanya seperlima.

c. Zakat emas dan perak
Zakat emas dan perak dan perak disyaratkan nisab dan haul. Adapun perhiasan wanita yang tidak disakiti ialah perhiasan yang menjadi pakaian yang dipakainya sehari-hari menurut adat kebiasaan.

d. Zakat tambang
Diwajibkan mengeluarkan zakat dari semua macam tambang yang dikeluarkan dari dalam tanah, baik tambang itu keras seperti emas, perak dan besi.

e. Zakat rikaz
Diwajibkan kepada yang menemukan benda itu untuk mengeluarkan zakatnya seperlima, baik itu orang muslim atau zimmi, baik dewasa ataupun belum dewasa, baik berakal atau belum berakal, karena umumnya pengertian hadist diatas.

2. Jizyah
Jizyah adalah harta tertentu yang diambil (dipungut) dari orang zimmi dan merupakan blasting yang dikenakan kepada orang yang bukan muslim dan diserahkan kepada negara apabila dis sudah dianggap sebagai seorang zimmi.

3. Al- kharaj
Al kharaj adalah blasting yang dikenakan kepada tanah yang dimiliki oleh orang-orang yang bukan islam dalam suatu peperangan, kemudian tanah itu dibiarkan berada dingan pemiliknya. Kharaj merupakan pajak tanah yang dimiliki oleh kaum yang bukan beragama islam kemudian daerah mereka itu diduduki oleh kaum muslimin sedang tanah itu  tetap ditangan pemiliknya untuk menggarap dan menanaminya.

4. Al- ‘Usyr
Al-‘Usyr merupakan pajak perdagangan yang dikenakan kepada orang zimmi terhadap harta perdagangan mereka, apabila dipindahkan dari suatu daerah yang lain didalam kawasan negara islam dan jumlah yang harus mereka keluarkan untuk membayar ‘Usyr sebanyak seperliam.

5. Al-Ghanimah
Ibnu tamiyah mengatakan yang dimaksut dengan ghanimah adalah harta benda yang dirampas dari orang-orang kafir dalam peperangan.

6. Al-Fai
Al fai adalah harta kekayaan yang dirampas atau diambil dari orang-orang kafir tanpa peperangan. Dan para fukuha memasukkan kedalam golongan fai ini juzyah, kharaj dan usyr dan seperti benda-benda yang telah mereka tinggalkan sesudah mereka melarikan diri.

7. Sumber lainnya
Diantara pendapatan baitul mal lain ialah harta benda yang tidak terurus seperti muslimin meninggal dunia dan tidak meninggalkan ahli waris maka harta bendanya dijadikan harta kekayaan baitul mal. Begitu juga harta rampasan, barang titipan yang sudah tidak diketahui lagi siapa yang menitipkannya, barang dapatan yang tidak diketahui pemiliknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar